D'Boss! none none
| Leaflet dan SAP Typhoid Fever
Yaps.. kali ini mau share tugas mata kuliah Promosi Kesehatan. yaaa begini lah kuliah di keperawatan, harus bikin leaflet macem kaya kuliah design grafis.
Leaflet Typhoid Fever
SATUAN
ACARA PENYULUHAN
TYPHOID
Topik :
Typhoid
Sub
Topik : Pencegahan dan Pengobatan Typhoid
Hari/Tanggal
:
Senin, 13 Oktober 2014
Waktu :
10.00 – 10.30 (30 menit)
Tempat : Puskesmas Sukmajaya
Sasaran : An.C dan keluarga
Nama
Penyuluh : Ayu Lestari
A.
Tujuan
Umum
Setelah
dilakukan penyuluhan selama 30
menit diharapkan Pasien dan keluarga
dapat
mengetahui tentang Pencegahan dan pengobatan Typhoid dan dapat di aplikasikan pada kehidupan
sehari-hari.
B.
Tujuan
Khusus
Setelah dilakukan
penyuluhan sasaran mampu
1.
Menjelaskan pengertian penyakit Typhoid
2.
Menjelaskan penyebab Typhoid
3.
Menyebutkan tanda dan gejala Typhoid
4.
Menjelaskan tentang cara pengobatan Typhoid
5.
Menjelaskan tentang cara pencegahan Typhoid
6.
Memperagakan
ulang cara mencuci tangan yang baik dan benar
C.
Materi
1.
Pengertian
penyakit Typhoid
2.
Penyebab Typhoid
3.
Tanda dan gejala Typhoid
4.
Cara pengobatan Typhoid
5.
Cara Pencegahan Typhoid
6.
Cara
mencuci tangan yang baik dan benar
D. Metode Penyuluhan
a) Ceramah
b) Diskusi/Tanya
Jawab
c) Demonstrasi
E.
Media
Leaflet
F. Kegiatan Penyuluhan
G.
EVALUASI
Menanyakan
kembali tentang materi yang dijelaskan pada An. C tentang :
1. Apakah
pengertian dari penyakit Typhoid?
2. Apakah
penyebab penyakit Typhoid?
3. Apa
saja tanda dan gejala penyakit Typhoid?
4. Cara pengobatan dari penyakit Typhoid?
5. Bagaimana
cara pencegahan penyakit Typhoid?
6. Memperagakan
ulang cara mencuci tangan yang baik dan benar
MATERI
A.
Pengertian Penyakit Typhoid
Dalam masyarakat
penyakit ini dikenal dengan nama Tipes atau thypus, tetapi dalam dunia
kedokteran disebut TYPHOID FEVER atau Thypus abdominalis, karena berhubungan
dengan usus pada perut.
Typhoid adalah penyakit
infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran darah yang disebabkan
oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini
dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia
(tidak menyerang usus)
B. Penyebab
Penyakit Typhoid
Penyebab typhoid adalah kuman salmonella typosa dan
salmonella paratyphi A, B, dan C memasuki saluran pencernaan. Penularan salmonella thypi dapat
ditularkan melalui berbagai cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food(makanan),
Fingers(jari tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly(lalat), dan melalui Feses.
Penyebab
lain dari penyakit Typhoid adalah :
1. Makanan dan minuman yang
terkontaminasi Bakteri Salmonella Typhi.
2. Makanan Mentah atau belum masak.
3. Kurangnya Sanitasi dan Higienitas.
4. Daya tahan tubuh yang menurun.
C.
Tanda dan gejala Penyakit Typhoid
1.
Pada minggu pertama, keluhan dan gejala
serupa dengan penyakit infeksi akut pada umumnya yaitu : demam, nyeri kepala,
nyeri otot, anoreksia, mual, muntah, konstipasi atau diare, perasaan tidak enak di
perut, batuk dan epistaksis. Pada pemeriksaan fisik hanya didapatkan
pemeriksaan suhu tubuh.
2. Pada minggu kedua gejala-gejala menjadi lebih jelas
berupa demam, bradikardia, lidah kotor, hepatomegali, splenomegali, gangguan
kesadaran berupa somnolen sampai koma (Rampengan, 1993).
Menurut
Ngastiyah (2005), gejala prodromal ditemukan seperti perasaan tidak enak badan,
lesu, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang.
Gambaran klinis yang biasa ditemukan ialah :
1.
Demam. Biasanya
berlangsung 3 minggu, bersifat febris remiten, dan suhu tidak tinggi sekali.
Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya
menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam
minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga, suhu
berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga.
2.
Gangguan pada saluran pencernaan. Pada mulut
nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah, lidah kotor, perut
kembung, hati dan limpa membesar disertai nyeri pada perabaan, dapat disertai
konstipasi atau diare.
3.
Gangguan kesadaran. Umumnya
kesadaran pasien menurun walaupun tidak dalam yaitu apatis sampai somnolen,
jarang terjadi sopor, koma atau gelisah (kecuali penyakitnya berat). Pada
punggung dan anggota gerak dapat ditemukan roseola (bintik-bintik kemerahan).
D.
Pengobatan pada Pasien Typhoid
1. Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau
14 hari untuk mencegah komplikasi perdarahan usus.
2. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai
dengan pulihnya tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.
3. Diet
a. Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein. b. Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring. c. Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi tim. d. Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam selama 7 hari.
4. Obat-Obatan
a. Klorampenikol
b.
Tiampenikol
c.
Kotrimoxazol
d.
Amoxilin dan
ampicillin
E. Pencegahan
Penyakit Typhoid
Cara pencegahan yang dilakukan pada
demam typhoid adalah cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan
atau mempersiapkan makanan.
Pencegahan tipus dapat kita lakukan
mulai dari hal yang sederhana, seperti memperhatikan makanan dan minuman kita
sehari-hari. Hindari jajan atau membeli makanan dan minuman di tempat yang kurang
bersih. Selain itu, makanlah makanan dan minuman yang sudah dimasak. Jangan
lupa, air minum kita harus dimasak terlebih dulu hingga mendidih (100°C).
Lindungi makanan kita dari lalat, kecoa dan tikus karena hewan-hewan tersebut
dapat membawa bakteri Salmonella typhi yang merupakan penyebab tipus.
Selanjutnya, kita harus senantiasa
memperhatikan kebersihan diri sendiri dan lingkungan kita. Cucilah tangan
dengan sabun setelah ke WC. Pembuangan kotoran manusia juga harus pada
tempatnya. Jangan pernah membuangnya secara sembarangan sehingga mengundang
lalat karena lalat dapat membawa bakteri Salmonella typhi dari feses ke
makanan. Oleh karena itu, bila di rumah banyak lalat harus dibasmi hingga
tuntas untuk menghindari dari penyebaran bakteri penyebab tipus.
Selain dengan memperhatikan kebersihan
makanan dan lingkungan, saat ini pencegahan terhadap kuman Salmonella sudah
bisa dilakukan dengan vaksinasi bernama chotipa (cholera-tifoid-paratifoid)
atau tipa (tifoid-paratifoid). Vaksinasi dapat mencegah kuman masuk dan
berkembang biak. Vaksinasi ini sebaiknya dilakukan terhadap seluruh keluarga,
bahkan untuk anak usia balita yang masih rentan dapat juga divaksinasi.
F.
Cara Mencuci Tangan yang Baik dan Benar
7 LANGKAH
CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR MENURUT WHO
Cuci tangan 7 langkah
merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang benar untuk membunuh
kuman penyebab penyakit. Dengan mencuci tangan anda pakai sabun baik sebelum
makan atau pun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh anda dan mencegah penyebaran penyakit melalui kuman
yang menempel di tangan. Bagaimana langkah cuci tangan yang benar?
Pengertian cuci tangan
7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun untuk membersihkan
jari – jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran,
kuman serta bakteri jahat penyebab penyakit. Tanggal 15 oktober adalah hari
cuci tangan sedunia pakai sabun yang dicanangkan oleh PBB sebagai salah satu
cara menurunkan angka kematian balita serta mencegah penyebaran penyakit.
Manfaat melakukan 7
langkah mencuci tangan yaitu membersihkan dan membunuh kuman yang menempel
secara cepat dan efektif karena semua bagian tangan akan dicuci menggunakan
sabun.
Cara Cuci Tangan 7
Langkah Pakai Sabun Yang Baik dan Benar :
1.
Basahi kedua
telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air yang mengalir, ambil
sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut
2.
Usap dan gosok
juga kedua punggung tangan secara bergantian
3.
Jangan lupa
jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4.
Bersihkan ujung
jari secara bergantian dengan mengatupkan
5.
Gosok dan putar
kedua ibu jari secara bergantian
6.
Letakkan ujung
jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
7.
Bersihkan kedua
pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudian diakhiri
dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan memakai handuk atau tisu.
7
langkah mencuci tangan di atas umumnya membutuhkan waktu 15 – 20 menit.
Pentingnya mencuci tangan secara baik dan benar memakai sabun adalah agar
kebersihan terjaga secara keseluruhan serta mencegah kuman dan bakteri
berpindah dari tangan ke tubuh anda.
Daftar Pustaka
Diakses pada tanggal 9 0ktober 2014
Anonim (2012). Typus/tipes. http://artikesehatan.wordpress.com/tiphustipes/
Diakses pada tanggal 9 0ktober 2014
tifus/.
Diakses pada tanggal 9 0ktober 2014
Saputra Kun (2012). Demam Typhoid. http://kamusaskep.blogspot.com/2012/12/demam-typhoid.html
Diakses pada tanggal 9 0ktober 2014
ASKEP THYPOID. http://smartnet-q.blogspot.com/2008/09/asuhan-keperawatan-pada-anak-dengan_5826.html Diakses pada tanggal 9 0ktober 2014
Doni Dwi. Inilah Pertolongan Pertama Menghadapi Gejala Tipes. (2014). http://donisehat.blogspot.com/2014/06/inilah-pertolongan-pertama-menghadapi.html. Diakses pada tanggal 9 0ktober 2014 |